New Culture Of Managing Waste
- K02_Faiza Aqiela Zuma
- Jul 3, 2021
- 4 min read

Eyyo! balik lagi bareng gue, its me Faiz disini. So today ngelanjutin dari postingan gue sebelumnya. Hari ini gue bakal nyoba buat ngemaparin ide untuk menyelesaikan permasalahan disekitar kita yang udah gue bawa di postingan sebelumnya. Yup, apalagi kalo bukan permasalahan tentang sampah di indonesia yang kian hari makin bertambah. Nah tapi sebelum masuk ke ide untuk menyelesaikan permasalahan tersebut gue bakal sedikit mereview permasalahan yang akan gue angkat kemudian lanjut ke solusi yang bakal gue tawarin disini dan kemudian nanti gue juga bakal nambahin cara kerja dan yang terakhir gue juga bakal maparin gimana solusi tersebut bisa mengatasi permasalahan yang diangkat.
Oke, yang pertama gue bakal mereview sedikit permasalahan yang diangkat dalam postingan gue kali ini. Without further adue, lets check it out. Pengelolaan sampah di Indonesia masih merupakan permasalahan yang belum dapat ditangani dengan baik. Kegiatan pengurangan sampah baik di masyarakat sebagai penghasil sampah maupun di tingkat kawasan masih sekitar 5% sehingga sampah tersebut dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sementara lahan TPA tersebut sangat terbatas. Komposisi sampah terbesar di TPA selain sampah organik (70%) terdapat sampah non organik yaitu sampah plastik (14%). Banyaknya sampah yang tidak terprosesnya menyebabkan semakin bertumpuknya sampah yang dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kehidupan bermasyarakatan disekitarnya seperti menjadi tempat bersarangnya nyamuk dan bakteri yang dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Penyelesaian dari permasalahan sampah yang ada di indonesia tentunya tidak mudah, jika itu mudah bukankah masalah ini sudah teratasi sedari dulu, namun nyatanya hingga sekarang tidak ada penyelesaian yang dapat mengatasi masalah ini melainkan kita hanya bertemu pada jalan buntu dan justru permasalahn sampah di indonesia terutama di kota-kota besar kian hari menjadi lebih parah. Untuk itu, setelah gue mengamati lapangan, pengalaman gue dan beberapa literatur yang udah gue baca, akhirnya terbesitlah sebuah ide dari gue yang setidaknya bisa menyelesaikan sedikit permasalahan yang sedang kita hadapi ini.
Gue punya ide yang sebenernya ini masih ada hubungannya terkait postingan gue sebelumnya tentang Smart Living City yang dimana disitu dicantumkan tentang kota yang terintegrasi dan berbasis pada satu aplikasi, nah tapi disini itu merupakan turunan atau istilahnya anak dari aplikasi tersebut. Yup, udah jelas banget gue punya solusi agar kita membuat suatu platform yang berupa WEB atau aplikasi yang dapat mewadahi dan mempermudah dalam pengelolaan sampah dimasyarakat. Melalui platform ini nanti diharapkan dapat mengurangi kasus-kasus seperti penumpukan sampah yang ada dalam masyarakat sehingga pengelola bisa mendapat jumlah sampah yang lebih banyak yang mana nantinya akan disalurkan ke tempat daur maupun ke tempat seperti pembangkit listrik tenanga sampah.
Selaint itu juga gue juga terbesit sebuah ide untuk membuat suatu alat untuk mengola sampah menjadi energi listrik atau yang bisa disebut pembangkit listrik tenaga sampah. Ya gue tau alat kyk gtu udah ada tapi menurut gue alat itu cuman bisa dijalankan dalam sekala besar sehingga proses dari pengambilan sampah sampai ke tempat pemrosesan sampah tersebut memakan proses dan waktu yang cukup lama sedangkan jumlah sampah tiap harinya semakin bertambah. Tapi pada postingan kali ini gue bakal jelasin ide gue yang tentang platform aplikasi dan mungkin nanti soal mesin pembangkit listrik tenaga sampah gue bakal bikin dipostingan yang berbeda mengingat keterbatasan jumlah juga.

Dalam penyelesaian kali ini yang mana terkait dengan platform atau apa ya sebutanya, gue sendiri belum nemu istilah yang pas buat ide gue kali ini tapi mungkin bisa disebut juga platform menejemen sampah berbasis aplikasi. Untuk mewujudkan sebuah aplikasi yang terintegrasi tentunya tidak mudah, banyak pihak yang akan dilibatkan dalam pembuatan aplikasi ini sehinga akan makin banyak fitur2 yang dapat mempermudah menejemen dari sampah itu sendiri dan nantinya diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah itu sendiri. Perlunya kerjasama dari berbagai pihak dari mulai pihak pengelola TPA sampai pengguna dan nantinya saat sudah banyak pengguna yang menggunakan aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah proses mobilisasi sampah yang nantinya akan diolah. Selain itu, untuk membuat sebuah program aplikasi tentunya kita perlu algoritma tertentu yang terstruktur sehingga dapat menjalankan aplikasi tersebut dan juga tentunya kita membutuhkan izin dan kerja sama dari pemerintah setempat demi terwujudnya project ini.
Rencananya aplikasi ini akan menawarkan beberapa fitur yang dapat mempermudah pengguna dalam mengelola sampahnya. Berikut adalah fitur-fiturnya:
1. Fitur Info
Aplikasi akan memberikan informasi pada warga umum mengenai cara mengumpulkan sampah sambil menghasilkan uang. Aplikasi memudahkan pengguna untuk menemukan detail nilai uang dari setiap jenis sampah serta tempat pembuangan sampah (TPS) yang bisa pengguna kunjungi. Sampah-sampah yang kamu punya kemudian bisa pengguna serahkan ke TPS terdekat untuk ditukarkan dengan uang sesuai jumlah sampah.
2. Fitur Angkut sampah
Kelanjutan dari sebelumnya, Fitur berlangganan adalah fitur dimana pengguna dapat me-request untuk dapat diangkut sampah dari rumah pengguna dan nantinya pengguna akan mendapatkan komisi dari sampah yang sudah diangkut dari rumah mereka. Pengguna akan diminta untuk mendaftar dengan memasukkan nama dan nomor HP. Pengguna kemudian dapat memilih dua opsi: barang atau sampah. Pengguna kemudian diminta memilih kendaraan yang digunakan untuk mengangkut sampah atau barang dari rumahnya.
Untuk opsi ini, pengguna akan dikenakan tarif flat Rp10 ribu untuk 10 kilometer dan tambahan Rp1.500 per kilometer kelebihannya. Setelah itu, sampah akan ditimbang dan uang hasil penjualan sampah pun akan masuk ke virtual account yang bersangkutan. Diharapkan dengan fitur ini pengangkutan atau proses pemindahan sampah dari masyarakat ke pengelola akan lebih cepat dan efisien sehingga tidak terjadi penumpukan sampah dan sampah yg terangkut juga lebih banyak yang mengakibatkan sampah yang dapat didaurulang ataupun diolah di pembangkit listrik tenaga sampah juga lebih banyak.



Comments