Mobile Apps Guideline and Standardization
- K02_Faiza Aqiela Zuma
- Mar 17, 2021
- 3 min read

Eyyo! Balik lagi bareng gue, Faiz disini yang datang dengan bahasan-bahasan yang unik dan menarik. Nah bahasan pada postingan yang bakal gue bawain kali ini ga kalah seru dengan bahasan pada postingan2 sebelumnya. Melanjutkan dari postingan gue sebelumnya yang terkait solusi dari suatu permasalahan yang gue angkat sebelumnya dan disitu gue punya ide untuk membuat suatu platform atau aplikasi yang dapat menyelesaikan atau setidaknya mengurangi permasalahan yang gue angkat sebelumnya.
Oke, seperti yang bisa kalian liat di judul pada postingan ini yakni "Mobile Apps Guideline and Standardization", yup kali ini gue bakal bawain atau bakal jelasin standardisasi dan guideline dari aplikasi yang sebelumnya udah gw paparin di postingan gue sebelumnya. Disini gue ga asal-asalan buat nentuin standard yang jadi acuan dari aplikasi yang gue paparin sebelumnya. Kali ini gue bakal make standard dari salah satu organisasi internaional yang berbegerak pada pengembangan teknologi untuk kemanusiaan yup IEEE, sedikit gambaran, IEEE dan partner menginspirasi komunitas global untuk berinovasi demi masa depan yang lebih baik melalui publikasi, konferensi, standar teknologi, dan aktivitas profesional dan pendidikan yang sangat dikutip. IEEE adalah "suara" tepercaya untuk informasi teknik, komputasi, dan teknologi di seluruh dunia.
Sebelum gue masuk ke penjelasan standardisasi berdasarkan standar IEEE, gue bakal review sedikit terkait aplikasi yang kemarin udah gue paparin di postingan sebelumnya. Gue bakal bawain suatu aplikasi yang mana dapat mempermudah menejemen dari sampah itu sendiri dan nantinya diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah itu sendiri dan rencanya Rencananya aplikasi ini akan menawarkan beberapa fitur yang dapat mempermudah pengguna dalam mengelola sampahnya. Okay, without further adue lets roll out!
Oke disclaimer terlebih dahulu disini gue bakal make standar IEEE untuk branding atau visual purpose aja dan bukan tentang teknikal dokumen.
1. Branding
Semua elemen branding bakal bergantung pada desain. Beberapa desain mungkin berisi kontrol di bagian atas, kiri, atau bawah, yang mungkin ga ngasi cukup ruang untuk elemen pencitraan merek. Hal ini terkait dengan App name dan Splash screen. App Name, App Name harus mengandung unsur dan atau dari judul maupun logo, misal klo dalam aplikasi gue yakni Angkut.in harus terpapang pada aplikasinya. Splash Screen, splash screen muncul saat pertama kali suatu aplikasi itu dijalankan dan saat ini harus nya terpapang brand dari aplikasi nya, logo aplikasi, dan App version number.
2. Meta Navigation
Meta Navigation biasanya digunakan buat responsive sites atau aplikasi yang menerima respon dari penggunanya. Meta Navigation merupakan menu yang menghubungkan ke fitur-fitur dari aplikasi tersebut misal dalam aplikasi yang bakal gue bawain ada berbagi macam fitur, nah dari Meta Navigation ini pengguna dapat mengakses semua fitur yang ditawarkan oleh aplikasi dengan simple dan mudah dimengerti.
3. Legal Reference
Semua aplikasi yang baik haruslah memuat Accesibility, nondiscrimination policy, atau peraturan2 yang tergatung policy apa yang menjadi patokan standar dari aplikasi tersebut dan juga biasanya negara dimana aplikasi itu di develop juga berpengaruh karena setiap negara memiliki kebijakannya masing-masing.
4. Color
Aplikasi yang harusnya memiliki set of color atau color pallates tertentu yang dapat mencirikan atau membranding aplikasi tersebut, misalkan dalam aplikasi yang gue bawa, gue rencanya memakai colot pallate hijau dan kawan2 karena tema yang gue usung masih berkaitan ke isu go green
5. Imagery and Iconography
Imagery membuat topik gambar khusus untuk mewakili mereknya. Nanti bisa dilihat bagian "Citra" di halaman Branding dan Elemen Visual. Selain pedoman penggunaan gambar umum, aplikasi kudu mempertimbangkan juga resolusi perangkat yang ditargetkan dan memberikan gambar dengan kualitas terbaik yang sesuai. Iconography Ikon harus digunakan jika memungkinkan untuk menghemat ruang dan memberikan petunjuk visual yang konstan.
6. Orientation
Tidak seperti dekstop atau laptops, mobile devices bisa dijalankan dengan dua mode posisi. Sebelum desain dimulai, penting untuk menentukan orientasi apa yang akan digunakan: landscape, postrait atau keduanya. Untuk perangkat seluler, dalam orientasi landscape, desain dapat diskalakan agar pas dengan halaman atau digambar ulang untuk menampilkan konten tambahan.



Comments